Cahayakah Itu?

Aku pernah menjelma menjadi kupu belang biru kelabu yang tinggal di goa nihil cahaya. Ah, bukan goa, terlalu berburuk sangka kalau kusebut goa. Sebut saja ruang gelap gulita. Sangat dingin hingga aku menggigil.

Tiba-tiba datanglah setitik cahaya indah. Kupikir mungkin cahayanya menghangatkan. Kemudian dia kupanggil. Ternyata dia adalah kunang.

Aku masih menyimpan lilin lalu kutanyakan, “Apa kau punya korek api? Aku kedinginan.”

Dia bilang, “Tak punya. Punyaku cahaya ini. Mau?” Kunang mendekatiku. Merapat hingga sangat lekat.

Kau tahu apa yang terjadi? Aku hampir terbakar, keringetan, gemetaran. Panas. Saat kubuka mata ternyata bukan setitik cahaya yang kulihat tapi bara api. Api asmara.

***

Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Tema kelimabelas ABSURDITAS

100 kata

——————————

Fiksi serial Kupu dan Kunang, lain cerita juga ada di sini.

5 pemikiran pada “Cahayakah Itu?

Tinggalkan komentar